| Subcribe via RSS

Browse > Home /

Sistem orde pertama

Sistem orde satu adalah sistem dimana penyebut fungsi alihnya memiliki pangkat tertinggi sama dengan satu. Apaan tuh fungsi alih ??? , Fungsi alih adalah perbandigan antara input dan output suatu sistem dalam domain frekuensi (s). Contoh fungsi alih sistem orde pertama adalah


kalau digambar diagram bloknya , maka hasilnya seperti



Secara fisik sistem ini dapat direpresentasikan salah satunya pada sistem rangkaian rc seperti gambar dibawah ini


Nah kalo dicari fungsi alih dari rangkaian diatas maka diperoleh



Untuk diagram bloknya adalah

Sistem orde pertama mempunyai berbagai tanggapan tergantung jenis masukkannya. Biasanya sih,, kalo dalam sistem kontrol dipakai masukkan ramp, unit step , serta impuls. Penjelasannya ane jelasin laen kali aja,,,,


Browse > Home /

Prinsip kerja turbin gas

| No Comments | Posted in

Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).


Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

Prinsip kerja dari turbin gas Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah sebagai berikut:
  1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
  2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
  3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle)
  4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.



Browse > Home /

Analisa hubung singkat

| No Comments | Posted in

Kali ini ane akan sedikit share mengenai analisa hubung singkat. Analisa hubung singkat (yang mungkin terjadi pada setiap titik didalam sistem) yang dipelajari terutama adalah besarnya kontribusi arus gangguan hubung singkat pada setiap cabang (bisa di Transmisi, Distribusi, Trafo maupun dari Sumber pembangkit) disamping perlu diketahuinya pula besar tegangan pada setiap Node. Besar arus dan atau tegangan hasil analisa inilah yang diperlukan oleh engineer proteksi untuk penyetelan proteksi, sehingga bila gangguan hubung singkat itu benar-benar terjadi didalam sistem, peralatan proteksi dapat bekerja mengamankan bagian sistem yang terganggu sesuai yang diharapkan.
Gangguan yang mungkin terjadi didalam sistem 3 fasa adalah :



  • Gangguan 3 fasa.
  • Gangguan 2 fasa ( ketanah )
  • Gangguan satu fasa ketanah.

Gangguan 3 fasa, kemungkinan terjadinya adalah dari sebab putusnya salah satu kawat fasa yang letaknya paling atas pada transmisi/ distribusi dengan konfigurasi kawat antar fasanya disusun secara vertikal. Kemungkinan terjadinya memang sangat kecil, tetapi dalam analisanya tetap harus diperhitungkan.
Kemungkinanan lain adalah akibat pohon yang cukup tinggi berayun sewaktu tertiup angin kencang sehingga menyentuh ketiga kawat fasa transmisi atau distribusi.

Gangguan 2 fasa, kemungkinan terjadinya bisa disebabkan oleh putusnya kawat fasa tengah pada transmisi/ distribusi dengan konfigurasi tersusun vertikal.
Kemungkinan lain adalah dari sebab rusaknya isolator di transmisi/ distribusi sekaligu dua fasa. Gangguan seperti ini biasanya menjadi gangguan dua fasa ketanah. Atau bisa juga akibat back flashover antara tiang dan dua kawat fasa sekaligus sewaktu tiang transmisi/ distribusi yang mempunyai tahanan kaki tiang yang tinggi tersambar petir, dan lain-lain.

Gangguan satu fasa ketanah, kemungkinan terjadinya adalah akibat back flashover antara tiang ke salah satu kawat fasa transmisi/ distribusi sesaat setelah tiang tersambar petir yang besar, walaupun tahanan kaki tiangnya cukup rendah.
Bisa juga gangguan satu fasa ketanah terjadi sewaktu salah satu kawat fasa transmisi/ distribusi tersentuh pohon yamg cukup tinggi, dan lain-lain.

Sesungguhnya hampir setiap macam gangguan hubung singkat ( 3 fasa, 2 fasa atau satu fasa ketanah ) melalui suatu nilai tahanan gangguan yang terbentuk oleh arcing (RARC). Tetapi dalam analisa hubung singkat selalu perhitungan arus gangguan hubung singkat dengan menganggap tahanan gangguan = 0 (nol) untuk memudahkan perhitungan, karena kesulitan untuk menentukan besarnya RARC yang setepatnya.
Oleh sebab itulah dalam penyetelan-penyetelan Relai proteksi atau karakteristik Relai proteksi yang dibuat oleh suatu fabrik selalu memperhitungkan agar dapat menampung RARC terbesar yang mungkin terjadi untuk masing-masing macam gangguan.

Pendahulu-pendahulu kita telah mempelajari, meneliti dan menemukan rumus-rumus perhitungan arus gangguan hubung singkat 3 fasa, 2 fasa atau satu fasa ketanah pada sistem 3 fasa. Penyelesaian pada masalah di sistem 3 fasa dengan menerapkan logika satu fasa.
Dalam sekolah-sekolah tinggi , mahasiswa diajarkan menggunakan bentuk rumus-rumus yang harus digunakan untuk masing-masing gangguan hubung singkat.
Pada kesempatan ini, dicoba menjelaskan datangnya beberapa rumus yang selama ini digunakan, agar rumus itu tidak perlu dihafalkan karena difahami.


Browse > Home /

Peranan dan syarat proteksi sistem tenaga

| 1 Comment | Posted in

Maksud dan tujuan pemasangan relay proteksi adalah untuk mengidentifikasi gangguan dan memisahkan bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih sehat serta sekaligus mengamankan bagian yang masih sehat dari kerusakan atau kerugian yang lebih besar, dengan cara :



  1. Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya yang dapat membahayakan peralatan atau sistem.
  2. Melepaskan (memisahkan) bagian sistem yang terganggu atau yang mengalami keadaan abnormal lainnya secepat mungkin sehingga kerusakan instalasi yang terganggu atau yang dilalui arus gangguan dapat dihindari atau dibatasi seminimum mungkin dan bagian sistem lainnya tetap dapat beroperasi.
  3. Memberikan pengamanan cadangan bagi instalasi lainnya.
  4. Memberikan pelayanan keandalan dan mutu listrik yang tbaik kepada konsumen.
  5. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.

nah sekarang ane mau nyebutin syarat-syarat sistem proteksi

Sensitif.
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu dari suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan pengamanannya.
Relay proteksi mendetreksi adanya gangguan yang terjadi di daerah pengamanannya dan harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan tersebut dengan rangsangan minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal ini tidak boleh terbuka.

Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil.
Relay proteksi hanya akan bekerja selama kondisi tidak normal atau gangguan yang terjadi didaerah pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi normal atau pada keadaan gangguan yang terjadi diluar daerah pengamanannya.

Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan oleh gangguan.

Andal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi tidak bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pda peralatan yang diamankan atau mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang lebih luas.
.Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik.

Ekonomis.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.

Sederhana.
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan fleksibel.

Browse > Home /

Perangkat sistem proteksi

| No Comments | Posted in

Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).
  2. Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran listrik primer dari sistem yang diamankan ke rele (besaran listrik sekunder).
  3. Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
  4. Batere beserta alat pengisi (batere charger) sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya rele, peralatan bantu triping.
  5. Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit sekunder (arus dan/atau tegangan), sirkit triping dan sirkit peralatan bantu.

Secara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada blok diagram dibawah ini :


Gambar 1. Blok diagram utama rele proteksi

Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :

Elemen pengindera.
Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan, frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan.
Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke elemen pembanding.

Elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay.

Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
Pada sistem proteksi menggunakan relay proteksi sekunder (gambar . 2), digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Rangkaian rele proteksi sekunder

Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan.Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.Sebagai sumber energi/penggerak adalah sumber arus searah atau batere.

Browse > Home /

HELLO WORLD

akhirnya setelah beberapa bulan kagak nge blog ,, buat blog baru juga